PENGENALAN SERANGGA DARI BERBAGAI ORDO
(Laporan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman)
Oleh
Ade Sulistiono
1404122001
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlindungan tanaman merupakan segala upaya untuk mencegah kerugian pada usaha budidaya tanaman, yang diakibatkan oleh pengganggu tanaman. Serangga merupakan golongan hewan yang dominan dimuka bumi sekarang ini yang jumlahnya kira-kira 50% dari jumlah populasi mahluk hidup di bumi. Dalam jumlah mereka melebihi hewan melata daratan lainnya praktis mereka terdapat di mana-mana. Adapun cara serangga merusak inangnya bervariasi, biasanya berkaitan erat dengan tipe mulut dan kehidupannya
Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos (perisai) dan pteron (sayap), berarti insekta bersayap perisai. Serangga ini dinamakan demikian karena sayap luarnya mengeras seperti seludang sedangkan sayap di dalam yang tertutup tipis seperti membrane. Mulut pada tipe serangga ini adalah menggigit dan mengunyah. Makanan imago dan larvanya berbeda, umumnya serangga dewasa memakan hewan dan tanaman yang masih hidup maupun yang sudah mati sedangkan larvanya memakan kompos batang dan akar pohon. Ordo ini berkembang biak dengan cara holometabola atau sempurna. Dari seluruh kelas anggota serangga 40%nya merupakan ordo coleopteran yang terdiri dari 250 spesies lebih. Dalam ordo ini banyak yang bertindak sebagai hama dan ada juga yang menjadi predator larva hama. Beberapa family dari ordo ini adalah dynastidae, melolonthidae, rutelidae, lampyridae, coccinellidae, curculionidae, histeridae, cerambycidae dan scolytidae (Rioardi, 2009).
Hemiptera berasal dari kata Hemi (setengah) dan ptera (sayap). Berarti sayap serangga dalam ordo ini setengah tebal dan setengahnya lagi tipis sayap seperti ini biasa disebut hemelytra, ordo ini dibagi menjadi dua subordo yaitu cryptocerata dan gymnocerata. Yang termasuk heteroptera biasanya serangga yang pasangan sayap mukanya pada bagian dasarnya menebal dan bagian ujungnya tipis seperti membrane. Serangga pada ordo Hemiptera memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan satu pasang seperti berkulit dan sayap belakang transparan. Serangga ini mengalami metamorfosis tidak sempurna dan mempunyai tipe mulut mandibulata yaitu menusuk atau menghisap. Contoh serangga dari ordo Hemiptera adalah kepik hijau (Nezara Virindula), assassin bug (Arilus Cristatus), kutu hijau (Coccus viridis), kutu apis (Aphis sp.), dan water giant bug (Aposus japonicas).
Kata lepidoptera berasal dari bahasa yunani yaitu lepidos (sisik) dan ptera (sayap). Jadi, serangga yang mempunyai sayap yg bersisik. Ukuran serangga ini ada yang kecil dan ada yang besar. Jumlah sayapnya empat buah dan tertutup sisik. Badan dan kakinya juga tertutup sisik. Antenanya ada yang seperti sikat dan ada yang seperti benang. Bagian mulutnya dilengkapi dengan alat menggigit dan pengisap seperti belalai yang disebut proboscis..serangga dewasanya mempunyai sayap yang menutupi tubunya jika istirahat (Heterocera), ada juga yang sayapnya tegak lurus diatas badannya (Rhopalocera). Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan atau pengisap madu atau nektar. Sayapnya terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut mandibulata. Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur > larva > kepompong > dewasa (Saputra, 2001).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan di capai pada praktikum ini adalah :
1. Mengetahui jenis serangga Ordo Coleoptera, Hemiptera, Lepidoptera
2. Mengetahui bagian-bagian dari serangga
3. Mengetahui fungsi serangga
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan metris, pena/pensil, buku, mikroskop, dan kertas HVS.
Sedangkan bahan yangdigunakan adalah kumbang tanduk, kumbang moncong, xystocera festiva, batocera sp, kepik pembunuh, kepik penghisap buah kakao, kupu-kupu gajah, ulat artona.
2.2 Cara kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1. Mengamati serangga yang telah disiapkan
2. Menggambar serangga yang telah diamati
3. Menulis dan menjelaskan bagian-bagian serangga pada kertas HVS
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
No |
Gambar |
Keterangan |
3.2 Pembahahasan
3.2.1 kumbang tanduk (oryctes rhinoceros)
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Genus : Oryctes
Species : Oryctes rhinoceros L.
Kumbang tanduk (Coleoptera: Scarabaeidae) merupakan hama yang utama menyerang tanaman kelapa sawit di Indonesia, khususnya di areal peremajaan kelapa sawit. O. rhinoceros menggerek pucuk kelapa sawit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan rusaknya titik tumbuh sehingga mematikan tanaman (Susanto, 2005)
Kumbang ini berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, pada bagian kepala terdapat tanduk kecil. Pada ujung perut yang betina terdapat bulu-bulu halus, sedang pada yang jantan tidak berbulu. Kumbang menggerek pupus yang belum terbuka mulai dari pangkal pelepah, terutama pada tanaman muda diareal peremajaan (Purba. 2005).
Kumbang dewasa terbang ke tajuk kelapa pada malam hari dan mulai bergerak ke bagian salah satu ketiak pelepah daun paling atas. Kumbang merusak pelepah daun yang belum terbuka dan dapat menyebabkan pelepah patah. Kerusakan pada tanaman baru terlihat jelas setelah daun membuka 1-2 bulan kemudian berupa guntingan segitiga seperti huruf ”V”. Gejala ini merupakan ciri khas kumbang O. rhinoceros (Purba, dkk. 2008). Serangan hama O. rhinoceros dapat menurunkan produksi tandan buah segar pada panen tahun pertama hingga 60 % dan menimbulkan kematian tanaman muda hingga 25 % (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2009)
Oryctes Rhinoceros menyerang tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah dewasa. Satu serangan kemungkinan bertambah serangan berikutnya. Tanaman tertentu lebih sering diserang. Tanaman yang sama dapat diserang oleh satu atau lebih kumbang sedangkan tanaman di dekatnya mungkin tidak diserang.. Kumbang dewasa terbang ke ucuk pada malam hari, dan mulai bergerak ke bagian dalam melalui salah satu ketiak pelepah bagian atas pucuk. Biasanya ketiak pelepah ketiga, keempat, kelima dari pucuk merupakan tempat masuk yang paling disukai. Setelah kumbang menggerek kedalam batang tanaman, kumbang akan memakan pelepah daun mudah yang sedang berkembang. Karena kumbang memakan daun yang masih terlipat, maka bekas gigitan akan menyebabkan daun seakan-akan tergunting yang baru jelas terlihat setelah daun membuka. Bentuk guntingan ini merupakan ciri khas serangan kumbang kelapa Oryctes (Anonim, 1989)
3.2.2 Kumbang Moncong
Kerajaan: |
Animalia |
Filum: |
Arthropoda |
Kelas: |
Insecta |
Ordo: |
Coleoptera |
Famili: |
Curculionidae |
Genus: |
Rhynchophorus |
Kumbang moncong termasuk famili curculionidae. Kata curculionidae berasal dari bahasa Latin, yaitu curculio yang artinya kumbang yang mulutnya panjang (moncong). Semua jenis kumbang yang mulutnya panjang disebut kumbang bermoncong. Jenis kumbang ini ada yang berukuran kecil dan ada pula yang berukuran besar. Kepalanya memanjang dengan moncong yang dapat berubah-ubah panjang, lebar dan bentuknya. Umumnya kumbang ini keras dengan warna yang redup dan mengkilap. Tekstur badannya ada yang halus, berkeru-kerut, beralur, bertitik-titik, bersisik, atau berambut. Bentuknya ada yang oval memanjang atau silindris dan biasanya seperti semut.
Larvanya besar, melengkung, serta tidak berkaki. Badannya ada yag halus dan ada yang berkerut. Dewasa maupun larvannya memakan tanaman. Ada yang memakan akar, batang, daun, buah dan biji. Pupanya dibungkus dengan kepompong yang terbuat dari serat-serat tanaman inang atau sutra yang dikeluarkan dari anus. Daur hidupnya ada 4-6 bulan, tetapi ada juga yang mencapai beberapa tahun.
Telurnya biasanya disisipkan dalam jaringan taaman. Mula-mula yang betina membuat lubang dengan moncongnya, kemudian telurnya dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuatnya itu dengan pygidium yang menyerupai ovipositor (alat untuk meletakkan telur). Famili ini merupakan family terbesar, jumlahnya ± 40.000 jenis spesies
3.2.3 xystrocera festiva
Kerajaan: |
Animalia |
Filum: |
Arthropoda |
Kelas: |
Insecta |
Ordo: |
Coleoptera |
Famili: |
Cerambycidae |
Upafamili: |
Cerambycinae |
Bangsa: |
Xystrocerini |
Genus: |
Xystrocera |
Spesies: |
Xystrocera festiva |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar