PENGENALAN SERANGGA
BERMETAMORFOSIS PAUROMETABOLA
(Laporan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman)
Oleh
Ade Sulistiono
1404122001

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metamorfosis
paurometabola merupakan metamorphosis secara sederhana dengan siklus hidup
mulai dari telur-nimfa-imago. Contoh serangga bermetamorfosis paurometabola diantaranya serangg berordo Hemiptera, Isoptera, Orthoptera.
Metamorfosis sederhana dengan perkembangan melalui tiga
stadia yaitu telur - nimfa - dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama
dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Contohserangga anggota ordo Orthoptera ini adalah : Belalang sembah/mantis
(Otomantis sp.), Belalang kayu
(Valanga nigricornis).
Arief, (2009).
Bagian-bagian
tubuh serangga pada umumnya terdiri atas 3 daerah yaitu kepala, toraks dan
abdomen. Pada kepala terdapat sepasang antenna, sepasang mata majemuk, 3 buah
ocelli, serta seperangkat alat mulut. Toraks didukung oleh 3 segmen
masing-masing segmen terdapat sepasang kaki. Serangga yang memiliki sayap
umumnya mempunyai 2 pasang sayap yang melekat pada segmen ke-2 dan ke-3 dari
toraks. Abdomen disokong oleh 11 segmen yang ditumbuhi oleh spirakel, tympanum,
alat genitalia dan dilengkapi oleh ovipositor (Ayurlianah , 2006).
Kerugian
pada budidaya tanaman sering kali diakibatkan oleh Organisme pengganggu
tanaman . Sehingga perlu diadakannya
perlidungan tanaman dengan tujuan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh
hama. Gangguan yang disebabkan oleh hama merupakan resiko yang harus dihadapi
dan diperhitungkan dalam setiap usaha dibidang budidaya tanaman . Pracaya (
2007).
Ordo
hemiptera dan ordo osoptera juga mengalami metamorphosis sederhana
(paurometabola). Pada ordo hemiptera memiliki ciri-ciri tersendiri, salah
satunya pada sayap. Hemiptera adalah
serangga bersayap depan dengan dua bentuk berbeda. Pada ujung sayap belakang
keras, sedangkan pada ujung sayap depannya tranparan atau dapat disebut juga
dengan tipe sayap Hemilitron. Pada serangga isopteran cirri-cirinya
memiliki sayap sama.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui apa yang di maksud dengan
metamorphosis Paurometabola
1.2.2 Mengetahui jenis-jenis serangga
bermetamorfosis Paurometabola
(metamorphosis sederhana).
1.2.3 Mengetahui tentang bentuk perkembangan
metamorphosis Paurometabola
(metamorphosis sederhana).
1.2.4 mengetahui bagian-bagian serangga yang
bermetamorfosis sederhana.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah pena/pensil, buku, kertas HVS, kaca
pembesar.
Sedangkan bahan yang
digunakan adalah kepik hijau, kepik penghisap daun kopi, walang sangit, kutu
daun hitam, kutu hijau, laron.
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Mengamati serangga ordo hemiptera dan
isopteran
2.2.2 Menggambar serangga yang diamati
2.2.3 Menulis dan menjelaskan bagian-bagian
serangga yang telah diamati pada kertas HVS
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Hasil yang di dapatkan
adalah sebagai berikut :
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
|
|
5.
|
|
|
6.
|
|
|
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kepik Hijau (Nezara viridula)
Kepik Hijau (Nezara viridula) Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik sejati (walaupun beberapa
anggota Hemiptera bukanlah kepik sejati). Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan
termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena
memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus hidupnya
(Pracaya, 2004)
Kepik
mengalami metamorphosis tidak sempurna. Telur menetas setelah 6 hari menjadi
nimfa yang berwarna hitam bintik putih. Umur kepik dari telur hingga dewasa
antara 1 sampai 6 bulan, kemudian menjadi nimfa dan imago. Kemudian setelah
tahap nimfa menjadi fase imago dengan berwarna hijau polos.
3.2.2 Walang Sangit (leptocorisa acuta)
Walang sangit secara umum morfologinya tersusun atas
caput tungkai depan, sayap depan, sayap belakang tungkai belakang, abdomen,
toraks, dan antena. Serangga ini memiliki sayap depan yang keras,tebal,dan
tanpa vena. Serangga
ini mudah di ketahui dari bentuk tubuh yang panjang berukuran sampai 2 cm, yang
mempunyai warna merah dan hitam. Walang sangit mengalami metamorfosis tidak
sempurna yaitu fase telur, nimfa, dan imago.
3.2.3 kutu daun hitam (toxoptera aurantii)
kutu daun
memiliki ciri morfologi yaitu berwarna putih, mempunyai caput, thorax, abdomen
dan tungkai. Kutu putih memiliki ciri
morfologi yaitu alat mulut menusuk menghisap, ada yang tidak bersayap, dan ada
yang bersayap, nimfa dan imago hidup bergerombol, warna umumnya hijau atau hijau
kehitaman, dan kadang-kadang berwarna coklat. Kutu daun mengalami metamorphosis
tidak sempurna yaitu telur, nimfa, dan imago. Pada fase nimfa, kutu daun
mengalami ganti kulit (molting) sebelum menuju tahap imago (dewasa).
3.2.4 kepik penghisap polong kedelai (riptortus linearis)
Kepik polong
dewasa mirip dengan walang sangit, berwarna kuning coklat dengan garis putih
kekuningan di sepanjang sisi badannya. Kepik betina dan jantan dapat dibedakan
dari perutnya. Perut kepik betina membesar dan kembung pada bagian tengahnya,
sedangkan perut kepik jantan lurus dan ramping. Panjang tubuh kepik betina
13-14 mm dan yang jantan 11-13 mm. Telur diletakkan berkelompok pada permukaan
atas atau bawah daun serta pada polong, berderet 3-5 butir. Telur berbentuk
bulat dengan bagian tengah agak cekung, berdiameter 1,2 mm. Telur berwarna biru
keabu-abuan kemudian berubah menjadi coklat suram. Setelah 6-7 hari, telur
menetas dan keluar kepik muda (nimfa).
Kepik muda dan
dewasa mengisap cairan polong dan biji. Cara menyerangnya dengan menusukkan stilet
pada kulit polong dan terus ke biji kemudian mengisap cairan biji. Serangan
yang terjadi pada fase perkembangan biji dan pertumbuhan polong menyebabkan
polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong gugur. Selain kedelai,
kepik polong juga menyerang Tephrosia spp., Acacia villosa, dadap,
Desmodium, Solanaceae, Convolvulaceae, Crotalaria, kacang panjang, dan
kacang hijau.
3.2.5 kutu hijau (coccus viridis)
Kutu
hijau merupakan hama dari golongan serangga (insecta) ordo Homoptera dan family
Coccidae. Tingkat serangan hama ini pada perkebunan kopi sekitar Gunung Talang
sampai dengan bulan Desember 2011 belum sampai pada taraf atau ambang ekonomis,
sehingga pengendaliannya belum perlu dilakukan. Pada beberapa batang tanaman
kopi milik Ni War (petani kopi daerah Air Dingin-red) terdapat serangan hama
ini. Dari pengamatan awal kemungkinan perkembangan populasi hama ini karena
kondisi tanaman kurang terawat (masalah gulma). Winston (2011)
3.2.6
laron
Rayap
adalah serangga
sosial anggota infraordo
Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa)
yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu
perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara
ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut,
yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga
"semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.
IV. KESIMPULAN
Dari
hasil praktikum pengenalan ordo serangga ini didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1 Ciri khas utama serangga ordo
hemiptera adalah bentuk mulutnya yang menusuk menghisap.
2. Anggota hemiptera seperti kuu daun (Aphis sp) diketahui hidup sebagai parasit yang menempel pada
tanaman khususnya daun.
3. Contoh spesies ordo hemiptera yaitu walang sangit (Leptcorisa oratorus), kepik hijau (Nezara viridula), bapak pucung (Dysdercus cingulatus).
4 Ordo hemiptera tipe perkembangan hidupnya dikenal dengan
paurometabola terdiri dari tiga stadia telur, nimfa, dan imago.
5. Pada tipe perkembangan hidup paurometabola (tidak
sempurna), nimfa dan imago tetap berada di darat, bukan di air.
DAFTAR
PUSTAKA
Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar
Swadaya. Jakarta.
ARIF .H. 2000. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Universitas
Brawijaya. Usaha Nasional,
Saputra,
K. 2001. Hama Tanaman Pangan dan
Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.
Ayurlianah
, 2006). Ordo-Ordo Serangga. Penebar Swadaya.Jakarta
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar