Minggu, 24 Mei 2015






PENGENALAN  SERANGGA BERMETAMORFOSIS PAUROMETABOLA
 (Laporan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman)






Oleh

Ade Sulistiono
1404122001







UNILA3.JPG






JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

 





I.  PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Metamorfosis paurometabola merupakan metamorphosis secara sederhana dengan siklus hidup mulai dari telur-nimfa-imago.  Contoh serangga bermetamorfosis paurometabola diantaranya serangg berordo Hemiptera, Isoptera, Orthoptera.

Metamorfosis  sederhana dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur - nimfa - dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan  pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya. Contohserangga anggota ordo Orthoptera ini adalah : Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.), Belalang kayu
 (Valanga nigricornis).  Arief, (2009).

Bagian-bagian tubuh serangga pada umumnya terdiri atas 3 daerah yaitu kepala, toraks dan abdomen. Pada kepala terdapat sepasang antenna, sepasang mata majemuk, 3 buah ocelli, serta seperangkat alat mulut. Toraks didukung oleh 3 segmen masing-masing segmen terdapat sepasang kaki. Serangga yang memiliki sayap umumnya mempunyai 2 pasang sayap yang melekat pada segmen ke-2 dan ke-3 dari toraks. Abdomen disokong oleh 11 segmen yang ditumbuhi oleh spirakel, tympanum, alat genitalia dan dilengkapi oleh ovipositor (Ayurlianah , 2006).

Kerugian pada budidaya tanaman sering kali diakibatkan oleh Organisme  pengganggu tanaman .  Sehingga perlu diadakannya perlidungan tanaman dengan tujuan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh hama. Gangguan yang disebabkan oleh hama merupakan resiko yang harus dihadapi dan diperhitungkan dalam setiap usaha dibidang budidaya tanaman . Pracaya ( 2007).

Ordo hemiptera dan ordo osoptera juga mengalami metamorphosis sederhana (paurometabola). Pada ordo hemiptera memiliki ciri-ciri tersendiri, salah satunya pada sayap.  Hemiptera adalah serangga bersayap depan dengan dua bentuk berbeda. Pada ujung sayap belakang keras, sedangkan pada ujung sayap depannya tranparan atau dapat disebut juga dengan tipe sayap Hemilitron.  Pada serangga isopteran cirri-cirinya memiliki sayap sama. 


1.2  Tujuan

1.2.1  Mengetahui apa yang di maksud dengan metamorphosis Paurometabola
1.2.2  Mengetahui jenis-jenis serangga bermetamorfosis Paurometabola
           (metamorphosis sederhana). 
1.2.3  Mengetahui tentang bentuk perkembangan metamorphosis Paurometabola
           (metamorphosis sederhana).
1.2.4  mengetahui bagian-bagian serangga yang bermetamorfosis sederhana.









II.  METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1  Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pena/pensil, buku, kertas HVS, kaca pembesar.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah kepik hijau, kepik penghisap daun kopi, walang sangit, kutu daun hitam, kutu hijau, laron.


2.2  Cara Kerja

2.2.1  Mengamati serangga ordo hemiptera dan isopteran
2.2.2  Menggambar serangga yang diamati
2.2.3  Menulis dan menjelaskan bagian-bagian serangga yang telah diamati pada kertas HVS










III.  HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1  Hasil Pengamatan

Hasil yang di dapatkan adalah sebagai berikut :
No
Gambar
Keterangan
1.


2.


3.


4.


5.


6.





3.2  Pembahasan

3.2.1   Kepik Hijau (Nezara viridula)

Kepik Hijau (Nezara viridula) Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik sejati (walaupun beberapa anggota Hemiptera bukanlah kepik sejati). Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus hidupnya (Pracaya, 2004)

Kepik mengalami metamorphosis tidak sempurna. Telur menetas setelah 6 hari menjadi nimfa yang berwarna hitam bintik putih. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan, kemudian menjadi nimfa dan imago. Kemudian setelah tahap nimfa menjadi fase imago dengan berwarna hijau polos.

3.2.2   Walang Sangit (leptocorisa acuta)

Walang sangit secara umum morfologinya tersusun atas caput tungkai depan, sayap depan, sayap belakang tungkai belakang, abdomen, toraks, dan antena. Serangga ini memiliki sayap depan yang keras,tebal,dan tanpa vena. Serangga ini mudah di ketahui dari bentuk tubuh yang panjang berukuran sampai 2 cm, yang mempunyai warna merah dan hitam. Walang sangit mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu fase telur, nimfa, dan imago.


3.2.3  kutu daun hitam (toxoptera aurantii)


kutu daun memiliki ciri morfologi yaitu berwarna putih, mempunyai caput, thorax, abdomen dan tungkai. Kutu putih  memiliki ciri morfologi yaitu alat mulut menusuk menghisap, ada yang tidak bersayap, dan ada yang bersayap, nimfa dan imago hidup bergerombol, warna umumnya hijau atau hijau kehitaman, dan kadang-kadang berwarna coklat. Kutu daun mengalami metamorphosis tidak sempurna yaitu telur, nimfa, dan imago. Pada fase nimfa, kutu daun mengalami ganti kulit (molting) sebelum menuju tahap imago (dewasa).


3.2.4   kepik penghisap polong kedelai (riptortus linearis)


Kepik polong dewasa mirip dengan walang sangit, berwarna kuning coklat dengan garis putih kekuningan di sepanjang sisi badannya. Kepik betina dan jantan dapat dibedakan dari perutnya. Perut kepik betina membesar dan kembung pada bagian tengahnya, sedangkan perut kepik jantan lurus dan ramping. Panjang tubuh kepik betina 13-14 mm dan yang jantan 11-13 mm. Telur diletakkan berkelompok pada permukaan atas atau bawah daun serta pada polong, berderet 3-5 butir. Telur berbentuk bulat dengan bagian tengah agak cekung, berdiameter 1,2 mm. Telur berwarna biru keabu-abuan kemudian berubah menjadi coklat suram. Setelah 6-7 hari, telur menetas dan keluar kepik muda (nimfa).


Kepik muda dan dewasa mengisap cairan polong dan biji. Cara menyerangnya dengan menusukkan stilet pada kulit polong dan terus ke biji kemudian mengisap cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase perkembangan biji dan pertumbuhan polong menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong gugur. Selain kedelai, kepik polong juga menyerang Tephrosia spp., Acacia villosa, dadap, Desmodium, Solanaceae, Convolvulaceae, Crotalaria, kacang panjang, dan kacang hijau.


3.2.5  kutu hijau (coccus viridis)


Kutu hijau merupakan hama dari golongan serangga (insecta) ordo Homoptera dan family Coccidae. Tingkat serangan hama ini pada perkebunan kopi sekitar Gunung Talang sampai dengan bulan Desember 2011 belum sampai pada taraf atau ambang ekonomis, sehingga pengendaliannya belum perlu dilakukan. Pada beberapa batang tanaman kopi milik Ni War (petani kopi daerah Air Dingin-red) terdapat serangan hama ini. Dari pengamatan awal kemungkinan perkembangan populasi hama ini karena kondisi tanaman kurang terawat (masalah gulma). Winston (2011)



3.2.6  laron


Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.






















IV.  KESIMPULAN



Dari hasil praktikum pengenalan ordo serangga ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1 Ciri khas utama serangga ordo hemiptera adalah bentuk mulutnya yang menusuk menghisap.

2. Anggota hemiptera seperti kuu daun (Aphis sp) diketahui hidup sebagai parasit yang menempel pada tanaman khususnya daun.

3. Contoh spesies ordo hemiptera yaitu walang sangit (Leptcorisa oratorus), kepik hijau (Nezara viridula), bapak pucung (Dysdercus cingulatus).

4 Ordo hemiptera tipe perkembangan hidupnya dikenal dengan paurometabola terdiri dari tiga stadia telur, nimfa, dan imago.

5. Pada tipe perkembangan hidup paurometabola (tidak sempurna), nimfa dan imago tetap berada di darat, bukan di air.











DAFTAR PUSTAKA

Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
ARIF .H. 2000. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Universitas Brawijaya. Usaha Nasional,
Saputra, K. 2001. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.
Ayurlianah , 2006). Ordo-Ordo Serangga.  Penebar Swadaya.Jakarta



















LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar